Pages

This is default featured slide 1 title

Easy to customize it, from your blogger dashboard, not needed to know the codes etc. Video tutorial is available, also a support forum which will help to install template correctly. By DeluxeTemplates.net

This is default featured slide 2 title

Easy to customize it, from your blogger dashboard, not needed to know the codes etc. Video tutorial is available, also a support forum which will help to install template correctly. By DeluxeTemplates.net

This is default featured slide 3 title

Easy to customize it, from your blogger dashboard, not needed to know the codes etc. Video tutorial is available, also a support forum which will help to install template correctly. By DeluxeTemplates.net

This is default featured slide 4 title

Easy to customize it, from your blogger dashboard, not needed to know the codes etc. Video tutorial is available, also a support forum which will help to install template correctly. By DeluxeTemplates.net

This is default featured slide 5 title

Easy to customize it, from your blogger dashboard, not needed to know the codes etc. Video tutorial is available, also a support forum which will help to install template correctly. By DeluxeTemplates.net

Selasa, 24 Juni 2014

PERGERAKAN NASIONAL FILIPINA


Muncul dan berkembangnya nasionalisme di Filipina tidak dapat dipisahkan dari akibat-akibat penjajahan yang dilakukan oleh negara-negara barat, terutama oleh bangsa Spanyol. Kedatangan bangsa Spanyol ke dunia Timur adalah dalam upaya untuk mendapatkan sumber rempah-rempah yang sangat laku di pasaran Eropa. Kedatangan bangsa Spanyol di Filipina dipimpin oleh Ferdinand Magelhaens. Ia tewas terbunuh karena terlibat dalam perselisihan antar penduduk di kepulauan ini.

Kepulauan Filipina pernah menjadi rebutan antara bangsa Spanyol dengan bangsa Portugis. Akhirnya, seorang bangsa Spanyol bernama Miguel Lopez De Legazpi mendaratkan tentaranya di Filipina dan berhasil mendudukinya. Ia mendirikan kota Manila tahun 1571 dan sejak saat itu Filipina menjadi jajahan Spanyol (1571 – 1898).Sejak Filipina dikuasai oleh bangsa spanyol, seluruh kegiatan penting seperti pemerintahan dan ekonomi dipegang oleh bangsa Spanyol. Bangsa Spanyol menguasai dan menjajah Filipina dengan sistem kuno, yaitu Gospel (Penyebaran agama), Gold (Emas), dan Glory (kejayaan). Penyebaran agama Roma Katolik mendapat bantuan dari pemerintah Spanyol sebagian besar penduduk Filipina memeluk agama Roma Katolik.

A. Faktor Pergerakan Nasional Filipina
a. Faktor Intern
Ø  Lahir kaum intelektual atau golongan terpelajar. Datangnya bangsa Spanyol yang menyebarkan agama katolik Roma, akan membawa Bangsa Filipina ke cara-cara hidup Eropa, sehingga menggantikan cara hidup asli. Pendidikan Filipina termasuk maju, dibandingkan dengan negara-negara Asia, karena mendapat pendidikan dengan sistem negara Barat. Pendidikan tersebut menimbulkan golongan pelajar yang tau bahwa mereka dijajah. Mereka ingin merdeka.
Ø Imperialisme Spanyol yang bertindak kejam dan kolot. Tidak ada kebebasan untuk mengeluarkan pendapat. Setiap tuntutan mengenai perbaikan pemerintahan, dianggap sebagai pengkhianatan terhadap Spanyol dan dihukum secara kejam.
Ø Karena perlakuan yang tidak adil terhadap kehidupan bangsa Filipina baik dalam bidang politik, ekonomi maupun sosial. Misalnya, Penguasa gereja yang mengekang kehidupan bangsa Filipina. Sebagian besar tanah Filipina milik biara, sehingga para petani Filipina hanya sebagai penyewa tanah belaka. Hidup para petani sangat menderita.
Ø  Rakyat Filipina pernah merasakan suasana liberal pada masa Gubernur Torre tahun 1869-1871. Makarakyat lebih cenderung untuk bersifat liberal karena sudah terasa enaknya masa itu.
b. Faktor Ekstern
Ø  Pengaruh paham-paham baru seperti demokrasi dan liberalisme. Pembukaan Terusan Suez mempermudahhubungan Eropa dan Asia. Oleh karena itu buku yang memuat paham demokrasi dan liberalisme dengan mudah masuk ke Asia, termasuk ke Filipina. Sebaliknya banyak orang Asia pergi ke Eropa, sehingga mengenal Nasionalisme Barat, yang dibawa ke Filipina.
Ø  Revolusi Industri II. Dengan ditemukannya alat-alat transportasi dan telepon memperluas daya hubungan dan komunikasi saat itu termasuk Filipina.
Ø Pengaruh revolusi kemerdekaan di Amerika Latin yang menentang imperialisme Spanyol. Diantaranya adalah Perang Kemerdekaan Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan terhadap bangsa Spanyol (1810-1828), membuka mata bangsa Filipina bahwa Spanyol dapat dikalahkan.

B. Pergerakan Nasional Filipina
Gerakan-gerakan yang berlangsung sampai Tahun 1872
Gerakannya berupa perlawanan-perlawanan lokal di tempat-tempat tertentu. perlawanan ini timbul karena adanya ketidakadilan yang dialami berbagai lapisan masyarakat seperti: Kaum petani yang dikuasai tanahnya, Kaum gereja dan pegawai yang gajinya kecil, Penguasaan golongan pendeta-pendeta Dominican. Sehingga orang-orang Filipina seperti tidak punya hak. Terbukti saat pendeta Apolinario mengusulkan masalah wali Joseph Toyabas malah ditolak oleh golongan Dominican dan bahkan ia ditembak.
Ditahun 1821, terjadi pemberontakan di Novales dan tahun 1842 terjadi di Toyabas sebagai ungkapan ketidakadilan. Klimaksnya, tahun 1872 pecah pemberontakan di Cavite yang dilancarkan oleh 200 orang tentara yang didukung oleh rakyat. Pemberontakan di Cavite dilatar belakangi oleh penarikan hak istimewa yang membebaskan pekerja dari pajak. Hal ini bermula dari pergantian jabatan gubernur yang awalnya dipimpin oleh Carlos Ma de la Torre digantikan oleh Rafael de Izequiredo yang pandangan dan sikapnya sangat berbeda dengan de la Torre. Gubernur yang baru itu memandang rakyat dengan penuh kecurigaan dan membatasi kebebasan perseorangan. (Sudharmono,2012:146)
Menghadapi kekacauan itu, pendeta-pendeta dari kalangan Dominican menggunakan kesempatan untuk menumpas saingannya, yaitu: Jacinto Zamora, Jose Burgos, dan Mariano Comes, yang semuanya dijatuhi hukuman mati.
Gerakan-gerakan yang berlangsung antara Tahun 1872-1896
Terbunuhnya tiga pendeta di atas, menambah rasa kebencian rakyat Filipina. Semangat anti-spanyol dan cita-cita ingin bebas dari penjajahan semakin kuat. Pergerakan nasionalisme pertama kali muncul di Filipina dipelopori oleh kalangan mahasiswa di Manila pada tahun 1880, mereka mendirikan gerakan gelap yang disebut dengan nama Compenerismo (yang artinya persahabatan). Tujuan gerakan itu adalah mengusahakan pendidikan yang patriotis (semacam gerakan budi utomo di Indonesia).
Setelah gerakan Compenerismo muncullah seorang pemimpin muda, Jose Rizal. Dia berupaya melakukan propaganda untuk menanamkan persamaan hak di kalangan bangsa Filipina dengan Spanyol serta menuntut kebebasan berbicara, rapat dan berkumpul untuk mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tulisan. Cara perjuangannya adalah menolak cara-cara radikal, mengutamakan cara persuasive untuk membina dan menyadarkan bangsa Filipina, yang dilakukan melalui tulisan dalam majalahnya ‘La Solidarided’, pimpinan Lopez Jaena. Selain itu, Jose Rizal juga membuat novel Noli Me Tangere’ (1887) dan ‘El Filibusterism’  (1891). Pada tahun 1892 Jose Rizal juga membentuk gerakan gelap yang disebut dengan Liga Filipina. Tujuan Liga Filipina adalah mempersatukan seluruh Filipina untuk menentang ketidakadilan dari pemerintahan jajahan Spanyol. Gerakan ini membuatnya dibuang ke Mindanao.
Text Box: Jose Rizal                      
Jose Rizal seorang dokter, ahli sastra, dan telah mengunjungi Spanyol, Prancis, Jerman, dan Inggris. Ia menulis buku yang terkenal dan menggemparkan pemerintah kolonial Spanyol di Filipina.
Judul bukunya adalah Noli metangere, yang artinya jangan menyinggung saya. Isi buku itu mengkritik pedas penguasa gereja dan pemerintah kolonial. Ia ditangkap dan diasingkan. Para pemimpin gerakan kemerdekaan, Jose Rizal diasingkan, menganggap bahwa dengan jalan damai sulit untuk memperoleh kemerdekaan. Untuk itu mereka melaksanakan jalan pemberontakan bersenjata.
Pada tahun 1893 Andres Banifacio mendirikan katipunan, yaitu gerakan nasionalis untuk melawan penjajah Spanyol. Katipunan adalah sebuah akronim dalam bahasa Tagalog untuk “Asosiasi Piitra-putra Rakyat yang paling tinggi dan paling terhormat”. Selama empat tahun setelah pendiriannya, organisasi Katipunan tetap tidak tercium oleh pihak penguasa berkat tindakan pencegahan yang diciptakan untuk menjaga kerahasiaannya. Beroperasi melalui sel-sel, organisasi itu mengejar tujuan-tujuan revolusioner. Bonifacia menyadari akan keterbatasan pendidikannya, berupaya menarik para ilustrado ke dalam Katipunan. ( Sudharmono,2012:150)
Pergerakan kebangsaan di Filipina meletus dalam bentuk pemberontakan katipunan terhadap kekuasaan Spanyol sejak tahun 1896 yang dipimpin oleh Jose Rizal, namun pemberontakan itu gagal. Andres Banifacio kemudian memimpin gerakan rahasia, yaitu Liga Filipina. Mengakibatkan Jose Rizal ditangkap dan dijatuhi hukuman mati pada tanggal 30 Desember 1896. Kematian Jose Rizal menimbulkan kemarahan rakyat Filipina untuk mengusir Spanyol.
Ini terbukti sejak tahun 1896 pemberontakan rakyat Katipunan melawan penjajah Spanyol, dilanjutkan oleh Euriho Aquinaldo yang terus berkobar. Pemerintah Spanyol tidak berhasil menindasnya. Pemberontakan semakin besar, akhirnya Spanyol yang diwakili Gubernur Jenderal Primo de Rivera mengajukan perdamaian dengan mengadakan perjanjian Filipina, yaitu Perjanjian Biacna Bato (1897), dengan Aquinaldo. Perjanjian tersebut berisi :
1.      Aguinaldo meletakkan jabatan sebagai ketua dan menghentikan perlawanan.
2.      Ia mengasingkan diri ke Hongkong seumur hidup dan akan diberikan uang 800.000 peso oleh pemerintah Spanyol.
3.      Pemerintah Spanyol akan memberikan ganti rugi kepada petani 900.000 peso.
Text Box: Emilio Aguinaldo
Namun kedua belah pihak tidak mentaati perjanjian itu, terutama Spanyol tidak membayar seluruh ganti rugi kepada Filipina, Aguinaldo sendiri diberikan uang oleh Spanyol dan oleh Aguinaldo dibelikan persenjataan untuk dipakai memberontak melawan Spanyol. Tahun 1898 timbul suasana tegang dan permusuhan antara Amerika Serikat dengan Spanyol yang bermula terjadi di Cuba. Permusuhan ini meluas ke Filipina dan Amerika bermaksud mengusir Spanyol dari Filipina.
Bahkan pada saat perebutan daerah koloni di sekitar Laut Karibia antara Amerika   1898. Spanyol memusatkan perhatian terhadap perang itu.
Melihat keadaan ini Euriho Aquinaldo kembali ke Filipina. Euriho Aquinaldo kembali untuk memproklamasikan Filipina sebagai negara yang yang merdeka pada tanggal 12 Juni 1898.
Bersama Amerika ia melawan Spanyol. Kemudian ia menggempur tentara kolonial Spanyol. Spanyol mundur maka Filipina jatuh. Tinggal Manila yang belum jatuh. Pada tanggal 13 Agustus 1898 Manila jatuh. Kemudian sementara itu, Amerika yang memperoleh kemenangan atas Spanyol dalam perang di Laut Karibia. Dalam perjanjian perdamaian Paris tanggal 10 Desember 1898 Spanyol menyerahkan Filipina kepada Amerika, dengan menerima uang sebanyak $20.000.000,00.
Harapan setelah Spanyol kalah, Filipina dimerdekakan dan  Aguinaldo dijadikan presiden. Pada bulan Agustus 1898 Spanyol menyerah. Setelah menyerah, Amerika tidak memberikan kemerdekaan kepada Filipina, akibatnya Aguinaldo memproklamirkan Republik Filipina tahun 1898 di Malolos. Dengan dibentuknya Republik Filipina tersebut Amerika bertindak tegas kepada Aguinaldo dan akhirnya Aguinaldo ditangkap dan ia pun menyerah. Pada bulan Maret 1901 dia meletakkan senjata.
Penjajah Spanyol pergi dari Filipina. Filipina lepas dari penjajah Spanyol, tetapi jatuh lagi ketangan Amerika, yang lebih kuat dan besar. Untuk itu, Amerika tidak mengakui kemerdekaan Filipina yang telah diproklamasikan pada tanggal 12 Juni 1898, bahkan sebaiknya, daerah itu dijadikan sebagai daerah jajahan Amerika sejak tahun 1898. Tetapi Euriho Aquinaldo, dan tetap memegang teguh kemerdekaan Filipina.
Pada tahun 1898 itu juga UUD terbentuk, dan Euriho Aquinaldo menjadi presiden. Perjuangan melawan Amerika dimulai. Dua tahun lamanya ia melawan Amerika, namun belum berhasil. Pada tahun 1901 Amerika dengan tipu muslihatnya berhasil menangkap Euriho Aquinaldo. Tetapi gerilyawan- gerilyawan lainya meneruskan perjuangan sampai tahun 1902.
Filipina pada masa Pendudukan Amerika Serikat
Filipina jatuh ke Amerika pada tanggal 10 Desember 1898 setelah perjanjian Paris. Amerika menyatakan bahwa menguasai Filipina bukan untuk kesenangan Amerika tapi untuk kepentingan Filipina. Ini terbukti dengan pelaksanaan Filipinisasi disegala bidang dan lapisan pemerintahan tetapi hal itu tidak terjadi dengan segera. Karena tidak mudah bagi orang Filipina untuk menerima kenyataan kekuatan Amerika yang unggul, begitu pula kesadaran bahwa kehadiran Amerika disana bukan hanya untuk sementara waktu saja. Reaksi-reaksi yang timbul diwakili oleh 6 orang berikut ini :
1. Felipe Salvador yang bertempur sebagai pemimpin gerilya melawan spanyol dan kemudian Amerika Serikat, tahun 1903 muncul sebagai “Paus”Santa Iglesia, suatu kelompok mistik dan militan, yang selama beberapa tahun melakukan perlawanan terhadap rezim penjajahan. Ia tewas di tiang gantungan pada tahun 1911 karena dipersalahkan melakukan pembunuhan dan pemberontakan.
2. Jenderal Artemio Ricarte, ketika tertangkap pada tahun 1900 menolak untuk bersumpah setia kepada rezim yang baru, ia di asingkan dan kemudian di penjarakan setelah kembali secara ilegal, diasingkan lagi pada tahun 1910, dan menetap di Jepang. Kembali lagi ke Filipina bersama bala tentara Jepang  pada tahun 1942, dan ikut tewas bersama mereka pada tahun 1945.
3. Jenderal Emilio Equinaldo, setelah tertangkap mengucapkan sumpah setia kepada rezim baru, mengajukan diri sebagai calon presiden Commonwealth pada tahun 1935, tetapi tidak berhasil muncul sebagai pemenang, menjadi kolaborator Jepang dan kemudian meninggal dunia dalam usia lanjut.
4. Manuel Quezon, seorang pemimpin pasukan gerilya yang masih muda, baru mau menyerah ketika melihat Aquinaldo yang ditawan berada dalam keadaan sentosa. Karirnya menanjak menjadi ketua senat pada tahun 1916, terpilih menjadi presiden Commonwealth pada tahun 1935. Meninggal dunia di Washington pada tahun 1944 sebagai kepala pemerintahan Commonwealth dalam pengasingan, setelah selama dua dekade bertahan di puncak percaturan politik Filipina.
5. Trinidad H. Pardo de Tavera, seorang keturunan Spanyol yang berhaluan liberal abad ke-19 dan bergaya hidup Eropa, mendukung gerakan revolusioner. Oleh Gubernur Jenderal Taft diangkat menjadi anggota Komisi Filipina, suatu dewan pemerintahan kolonial masa awal. Kemudian aktif menyebarkan gagasan pendidikan umum yang bercorak sekuler, dan menentang gereja serta ketakhayulan.
6. Sergio Osmena, seorang pemuda Cina peranakan dari Cebu, sebagai pengacara menanjak karirnya menjadi pemimpin mayoritas dikalangan legislator Filipina, dari tahun 1907-1922. Setelah itu menjadi wakil presiden mendampingi Quezon sampai 1944, dan kemudian menggantikannya sebagai presiden Commonwealth sampai beberapa waktu setelah kemerdekaan diperoleh (1944-1946).
            Keenam orang ini dapat dipandang sebagai mewakili perkembangan menurunnya sikap permusuhan dan meningkatnya kemauan menyesuaikan diri dengan kehadiran Amerika Serikat sebagai kekuatan penjajah. Salvador, pemimpin gerilya yang tidak kenal kompromi. Aquinaldo, pemberontak yang berhasil di-“jinak”-kan. Quezon, oposan yang konservatif. Pardo, tokoh aristrokat yang mau bekerja sama osmena, tenaga pakar dalam penyusunan konstitusi. Ketika nama pertama mewakili semangat perlawanan, sementara tiga yang dibelakangan menunjukkan kesediaan bekerja sama yang tinggi dengan Amerika Serikat (John Bresnan, 1986:6).
Sejak tahun 1901 pemerintahan Amerika Serikat mengadakan politik pembaharuan dalam sistem pemerintahan di Filipina. Tahun itu pula dibentuk Komisi Filipina yang dikepalai oleh Gubernur Sipil, yang menjalankan pemerintahan Sipil di Filipina pada tahun 1907. Kebijaksanaan oleh Dewan Majelis Filipina pada tahun 1907. Kebijaksanaan ini didasari oleh janji presiden Amerika Mc. Kinley antara lain :
1.      Bahwa pemerintah di Filipina dibentuk dengan maksud untuk kebahagiaan, kesejahteraan, kedamaian bangsa Filipina itu sendiri. Jadi disini pemerintah Amerika tidak bertindak sewenang-wenang.
2.      Pemerintah Filipina berdasarkan pada peraturan dan undang-undang yang berlaku, serta adat istiadat yang ada yang akan dipatuhi dan didasarkan oleh Amerika dalam menjalankan pemerintahannya.
3.      Pemerintah akan menjunjung tinggi hak asasi manusia
4.      Pemerintah akan sungguh-sungguh masalah pemilikan tanah.
5.      Pemerintah menghormati kebebasan beragama.
6.      Peningkatan dan pemerataan pendidikan dan penggunaan bahasa inggris di masyarakat akan diperhatikan pemerintah.
Tahun 1919 Filipina menuntut kemerdekaan penuh. Tuntutan ini dijawab Amerika dengan didirikannya Word Forbes Comission. Pada tahun misi ini, menyatakan laporannya bahwa Filipina belum saatnya untuk merdeka maka hal ini harus ditangguhkan, namun Amerika membimbing Filipina untuk menuju arah kemerdekaan.
Tahun 1934 Amerika mengeluarkan undang-undang yang dikenal dengan The Tyaings Mc. Duffle Act, yang isinya bahwa Amerika akan memberikan status Commenwealth kepada bangsa Filipina. Dan ini baru diwujudkan 4 Juli 1936 dengan penegasan bahwa Commonwealth ini  merupakan bentuk masa peralihan dari situasi penjajahan ke situasi kemerdekaan penuh.
Sepuluh tahun kemudian tanggal 4 Juli 1946 Filipina diberi kemerdekaan oleh Amerika yang mana hari itu sama dengan hari kemerdekaan Amerika. Presiden Filipina pada masa itu adalah Hanuel Quezon.



Filipina pada masa Perang Dunia II dan Pendudukan Jepang
Penyerangan  Jepang  terhadap Filipina merupakan bagian dari strategi Perang Asia Timur Raya yang dilakukan secara bersamaan terhadap Pearl  Harbour dan Malaya. Penyerangan ke Pearl Harbour dilakukan pada 8 Desember 1941 waktu Tokyo, atau 7 Desember 1941 waktu Hawai. Berita penyerangan tersebut telah diterima pada 8 Desember 1941 pukul 02:30 waktu Manila. (Soetanto, Himawan, 2010:363).
Penyerangan Jepang ke Filipina menpunyai 3 tujuan strategis, yaitu:
1.      Agar Filipina tidak digunakan lagi sebagai pangkalan militer Amerika.
2.      Untuk mendapatkan pangkalan dan pusat pembekalan yang lebih dekat bagi tentara Jepang dalam rangka operasi selanjutnya ke Hindia-Belanda.
3.      Untuk mengamankan jalur komunikasi dan logistik antara daerah yang berhasil merebut di selatan dan kepulauan Jepang (Soetanto, Himawan, 2010:364)
Jepang meluncurkan serangan mendadak di Pangkalan udara Clark di Pampanga, Filipina pada 8 Desember 1941, hanya sepuluh jam dari serangan Pearl Harbour. Pengeboman udara diikuti dengan mendaratnya pasukan Jepang di Luzon. Pertahanan Filipina dan tentara Amerika Serikat dibawah pimpinan Jenderal Douglas Mac Arthur. Dibawah tekanan beberapa pejabat tinggi, pasukan-pasukan pertahanan mengambil alih Bataan Peninsula dan Pulau Corregidor di Teluk Manila. Untuk menghadapi  serangan Jepang, USA dan Filipina membentuk kesatuan militer USAFFE (United State Arny Forces in the For East).
Text Box: Jenderal MacArthur
Ibukota Negara, Manila, mengumumkan sebuah kota terbuka untuk mencegah penghancurannya, diduduki oleh tentara Jepang pada 2 Januari 1942. Pertahanan Filipina berlanjut sampai pengakuan kekalahan dari tentara Amerika Serikat-Filipina di Bataan Peninsula pada April 1942 dan di Corregidor pada bulan Mei di tahun yang sama. Lebih dari 80.000 tahanan perang ditangkap tentara Jepang di Bataan yang terpaksa melakukan barisan kematian Bataan sebelum sampai di kamp penjara 150 km utara. Diperkirakan 10.000 orang Filipina dan 1.200 orang Amerika mati sebelum sampai tujuan.
Presiden Quezon dan Osmena telah menyertai para tentara ke Corregidor dan nantinya bertolak ke Amerika Serikat, dimana mereka membuat pemerintahan di pembuangan. Mac Arthur diperintahkan ke Australia, dimana dia memulai merencanakan untuk kembali ke Filipina.
Penguasa militer Jepang secepatnya memulai mengorganisir sebuah struktur pemerintahan yang baru di Filipina dan mendirikan komisi eksekutif Filipina. Pada mulanya mereka membuat sebuah perwakilan Negara bagian. Seterusnya yang mana mereka memimpin urusan rakyat sipil hingga Oktober 1943, saat mereka mendeklarasikan Filipina sebagai sebuah republik merdeka. Jepang mensponsori republik dikepalai oleh presiden Jose P. Laurel.
Pada mulanya Jepang di terima dengan baik, karena di anggap sebagai pembebas dan menjanjikan kemerdekaan kepada Filipina. Maka mulailah Jepang memainkan peranannya dengan menggunakan semboyan “Asia for the Asiatic” (Asia untuk Asia ) Jepang menunjuk para pemimpin rakyat agar mau bekerja sama dengan Jepang antara Lain : Yose P Laurel, Benigno, Ramon Avancena, Manuct Roxas dan sebagainya.
Dalam bidang politik, pemerintah militer Jepang membentuk organisasi pemerintahan pusat Filipina yang bernama Executive Commission yang terdiri dari tujuh departemen. Dengan terbentuknya pemerintahan sipil, pemerintah militer Jepang pada tanggal 14 Oktober 1943 memproklamasikan kemerdekaan Filipina dengan menunjuk Jose P. Laurel sebagai presiden Filipina.

Organisasi administrsi pemerintahan pusat terdiri dari 7 departemen :
1.      Departemen Dalam Negeri
2.      Departemen Keuangan
3.      Departemen Kehakiman
4.      Departemen Pertanian dan Perdagangan
5.      Departemen Pendidikan
6.      Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Umum
7.      Departemen Pekerjaan Umum dan Perhubungan

Tiap-tiap Departemen harus mempunyai penasehat dan pembantu orang Jepang. Dalam bidang pendidikan tujuan yang sebenarnya Jepang adalah untuk menghilangkan pengaruh kebudayaan barat.Ini di jalankan dengan propaganda pengajaran Jepang, dengan maksud untuk kepentingan perang. Usaha-usaha utama yang di lakukan ialah mendirikan sekolah-sekolah dasar.sebab dalam tingkat ini sudah untuk mempengaruhi atau dimasuki propaganda Jepang. Selain itu juga mendirikan sekolah kejuruan,kursus-kursus pertanian. Dalam pelajaran Formal di berikan sejarah Filipina dalam bahasa Togaloh atau Togalog. Tapi karena kondisi sosial ekonomi tidak ada masyarakat yang bergairah untuk memasukan anak-anaknya ke sekolah.

Namun demikian seluruh urusan pemerintahan selalu dalam pengawasan pemerintah militer Jepang. Dalam bidang ekonomi, pemerintah militer Jepang bermaksud mengeksploitasi seluruh sumber daya alam yang ada di Filipina untuk kepentingan industri dan tentaranya. Industri dan perdagangan sangat menderita dan pertanian mengalami kemunduran, sebab banyak peatni yang enggan mengerjakan tanahnya. Rakyat dipaksa menanam kapas untuk kepentingan Jepang. Sehingga harga-harga barang tinggi, sebaliknya nilai mata uang merosot maka di sebutlah dengan istilah Micky Mouse Money.
Akhirnya pendudukan Jepang di Filipina ditentang gerakan bawah tanah dan gerilya. Tentara Filipina melanjutkan untuk melawan Jepang dalam perang gerilya dan betul-betul dipertimbangkan sebuah unit pembantu dari tentara Amerika Serikat. Keefektifan mereka seperti saat akhir perang, Jepang menguasai 12 provinsi dari 44 provinsi yang ada. Unsur utama dari perlawanan di pusat Luzon dilengkapi oleh Huk Balahap “Tentara rakyat melawan tentara Jepang”, yang memiliki 30.000 tentara dan meluaskan kendali mereka ke luar Luzon.
Hukbalahab
Organisasi gerilyawan muncul untuk mengadakan perlawanan terhadap Jepang. Para petani yang tergabung dalam Gerakan Hukbalahap yaitu gerakan di bawah tanah. Mereka melawa Jepang secara bergerilya, gerkan-gerakan itu antara lain :
1.      Gerakan Hukbalahab, di bawah pimpinan Luis Taruc yang beroperasi di Luzon Tengah.
2.      Gerkan gerilya di Manila di bawah Anderson.
3.      PQOG ( Presiden Quezons Owi Guirellas ) di Suzon Selatan di bawah pimpinan W.Q.Vinzons.
4.      Gerakan di Visayas di bawah pimpinan Ruuperto KengTeon.

Gerakan Hukbalahab merupakan yang terkenal. Gerakan Huk ini terdiri dari petani yang menduduki tanah-tanah milik tuan tanah yang pergi ke kota. Mereka kalau siang mengerjakan tanah, kalau malam mengangkat senjata melawan Jepang. Pimpinan-pimpinan  hHuk antara lain : Luis Taruc, Pedro Alejondrino Vicente Lova dan Abad Santos. Gerakan ini juga mengeluarkan surat kabar yang bernama : Ing Masale, yang merupakan media para petani, terbit pertama kali pada permulaan Oktober 1942.
Tujuan Gerakan Hukbalahab :
1.         Melawan Jepang
2.         Mengadakan pembaharuan tanah
3.         Memperthankan tanah-tanah milik tuan-tuan yang telah pergi ke kota.
Gerakan Hukbalahab secara resmi berdiri pada tanggal 29 Maret 1942. Gerakan ini mempunyai kekeuatan yang berupa :
a.          Pasukan bertempur yang bersenjata lengkap 5000 orang.
b.         Pasukan tempur ringan 10.000 orang.
c.          Pasukan tak bersenjata 35.000 orang.
Perlawanan ini berlangsung kurang lebih selama 3 tahun dan teryata banyak berhasilnya dan selama itu berhasil membunuh lebih kurang 25.000 Jepang. Selain gerakan Hukbalahab sebagai bentuk perlawanan terhadap Jepang, rakyat Filipina juga melakukan peperangan di kawasan perairan yaitu Perang Laut Filipina dan Perang di Selat Surigao.
Perang Laut Filipina
Tahun 1944 terjadi pertempuran penting di Pasifik. Perlahan tapi pasti, angkatan laut Amerika dan kapal perangnya melalui jalur sebelah utara Australia. Pulau Saipan Dan Tinian di bombardir oleh konvoi dan kapal perang Amerika pada bulan Juni dan setelah itu mereka membangun pangkalan di Guam. Sementara itu kapal perang besar dikerahkan di laut Filipina dari pesisir Pasifik. Pada tanggal 19 Juni perang laut Filipina dimulai. Perang ini terutama merupakan pertempuran udara di atas Guam. Hasilnya Amerika berhasil menghancurkan 402 pesawat tempur Jepang. Dan Amerika kehilangan 17 persawat tempur yang hancur dan 4 kapal perang mereka dirusak Angkatan Udara Jepang. Dengan menghancurkan sebagian besar pesawat tempur Jepang, armada Amerika buru-buru menuju ke barat dalam rangka untuk membujuk kapal Jepang meninggalkan wilayah tersebut.
Pencarian dengan pesawat-pesawat dilakukan untuk menentukan dimana posisi musuh. Kontak dengan armada Jepang dilakukan pada sore hari tanggal 20 Juni. Akan tetapi Amerika malah membombardir dan buru-buru berjuang untuk menyerang dan menenggelamkan 2 kapal induk Jepang, 2 kapal perusak, 1 kapal tangki, dan kemudian mereka menghancurkan lagi 3 kapal induk, 1 kapal perang, 3 kapal pesiar, 1 kapal perusak, dan 3 kapal tangki. Sementara Amerika menderita kerusakan 16 pesawat di tembak jatuh dan 73 jatuh sendiri karena kehabisan bahan bakar. Perang di laut Filipina ini mencegah Jepang menguasai daerah Marianas. Di sisi lain sudah pasti kemudian pulau itu direbut oleh Amerika.

Perang di Selat Surigao
Tentara Jepang di sebelah selatan dating dari Singapura memasuki Selat Surigao yang sempit pada jam malam tanggal 25 Oktober. Tugas tentara Amerika yang dikepalai oleh Laksamana J. B Oldendorf adalah menunggu tentara Jepang dalam kesunyian. Komandan Jepang, tidak menduga bahwa kedatangannya telah diketahui, mereka terus menyusuri selat tersebut dengan percaya diri. Saat yang tepat ketika kapal Jepang dalam jarak tembak meriam besar Amerika, Oldendorf member isyarat untuk menyerang. Kapal induk, kapal perusak dan kapal perang Jepang di serang dengan dahsyatnya. Laksamana Nishimura pun tidak diketahui apakah terkena serangan tersebut atau tidak. Sementara Amerika hanya kehilangan 1 kapal perusak.
Tentara sekutu yang dipimpin oleh Jenderal Mac Arthur mendarat di Leyte, pada  20 Oktober 1944 diikuti pendaratan di bagian negara yang lain, dan sekutu menekan hingga Manila. Peperangan berlangsung hingga kekalahan resmi Jepang pada 2 September 1945. Filipina menderita kerugian yang besar mulai dari kehilangan jiwa dan kerusakan fisik yang amat hebat saat peperangan usai. Sebuah perkiraan, 1 juta orang Filipina terbunuh, dan kota Manila benar-benar rusak parah. Jepang tidak mengumumkan Filipina sebagai kota terbuka seperti yang dilakukan Amerika Serikat pada 1942.
Pendudukan Jepang di Filipina berakhir ketika pasukan Sekutu yang dipimpin Jenderal Mac Arthur kembali ke Filipina dan berhasil menghancurkan pertahanan Jepang dan di bom atumnya kota Nagasaki da Hirosima pada tanggal 6 dan 9 agustus 1945 oleh Sekutu sehingga membuat jepang harus menyerah kepada Sekutu.



Masa Kemerdekaan
Kemerdekaan Filipina dan Republik ketiga (1946-1972)
Pemilihan umum pertama diadakan pada bulan april 1946, dengan Manuel Roxas yang menjadi presiden pertama. Bagaimana pun juga, Filipina bergantung dengan Pasar Amerika Serikat menurut pejabat tinggi Komisioner Amerika Serikat Paul McNutt, dibanding Negara bagian Amerika Serikat yang bergantung kepada sebagian dari Negara. Undang - undang Perdagangan Filipina, melewati sebagai sebuah prakondisi untuk menerima bantuan rehabilitasi perang dari Amerika Serikat, membuat lebih buruk  ketergantungan dengan syarat-syarat selanjutnya pertalian ekonomi kedua Negara. Pakta bantuan Militer ditandatangani pada tahun 1947 bantuan Amerika Serikat 99 tahun sewa pada pendirian Pangkalan Militer Amerika Serikat di Filipina (Sewa dikurangi menjadi 25 tahun, dimulai pada tahun 1967).
Pemerintahan Roxas memberikan amnesty kepada siapapun yang telah bekerja sama pada Perang Dunia II, terkecuali orang-orang yang melakukan gangguan kriminal. Roxas wafat tiba-tiba karena serangan jantung pada April 1948, dan wakil presidan Quirino terpilih menjadi presiden. Dia menjadi persiden pada 1949 mangalahkan Jose P. Laurel.
Perang Dunia II telah membuat Filipina kehilangan semangat dan rusak. Tugas rekonstruksi dipersulit dengan aktifitas komunis ditunjang perang gerilya Huk Balahap (dikenal sebagai ‘Huks’), yang telah berkembang kepada sebuah perlawanan melawan pemerintahan baru Filipina. Peraturan pemerintah terhadap Huks mengganti antara isyarat negosiasi dan menindas. Sekretaris pertahanan, Ramon Magsaysay memprakarsai sebuah kampanye untuk mengalahkan pemberontak militer dan pada saat yang sama memenangkan dukungan populer untuk pemerintah. Gerakan Huks telah melemah di awal 1950-an, akhirnya berakhir dengan menyerah tidak bersyarat dari pimpinan Huks Luis pada Mei 1954.
Daftar Pustaka
http://ademamansejarah.webs.com/sejarahasiatenggara.htm   diunduh 12 maret 2013 pukul 14:52
http://restufajarpendudukanjepangdifilipina.blogspot.com/     diunduh 25 Maret 2013 jam 11.00
Bresnan, John. 1986. Krisis Filipina Zaman Marcos dan Keruntuhannya. Jakarta : Gramedia.
Soetanto, Himawan dkk. 2010. Serangan Jepang Hindia-Belanda Pada Masa Perang Dunia II 1942 Perebutan Wilayah Nanyo. Jakarta: Prenada Media Group.
Sudharmono.2012.Sejarah Asia Tenggara Modern dari Penjajahan ke kemerdekaan.Yogyakarta:Penebit Ombak.



0 komentar:

Posting Komentar